Google

Senin, 07 Mei 2012

Black Box Testing VS White Box Testing


09.49 | , ,

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas suatu perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodeannya. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun. Berikut ini adalah metode pengujian perangkat lunak yang sering digunakan:


A. BLACK BOX TESTING
 
Black-box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
  • Fungsi-fungsi yang salah atau hilang,
  • Kesalahan interface,
  • Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,
  • Kesalahan performa.

B. WHITE BOX TESTING

White Box Testing merupakan perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Testing ini meliputi testing logika, kondisi, pengulangan atau blok statement, testing pada sebagian atau seluruh bagian program.

Jadi, dapat disimpulkan:
Pengujian dengan metode Black Box lebih mudah dilakukan karena penguji hanya mencari kesalahan dari program yang telah dibuat seperti kesalahan fungsi, interface, struktur data, dan performa (kesalahan fisik/ kesalahan yang masih terlihat). Sedangkan untuk pengujian dengan metode White Box penguji diharapkan untuk melakukan test terhadap hal-hal kecil tetapi sangat berpengaruh seperti: logika, kondisi, pengulangan atau blok statement, testing pada sebagian atau bahkan seluruh bagian program. Kedua metode pengujian perangkat lunak ini dan implikasinya sangatlah penting untuk dilakukan karena mengacu pada kualitas perangkat lunak yang dihasilkan nantinya.



You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar